Pasar Wit-Witan Prokes Ketat Tidak Boleh Buka, Pasar Tradisional Tidak Ketat Prokes Boleh Buka

Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Untuk ke sekian kalinya pelapak Pasar Wit-Witan Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi. Sampaikan keluhan sehubungan mematuhi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), terpaksa tidak buka.

Tak jarang awak media mendapati pengunjung yang tiap hari Minggu cari suasana segar bersama keluarga sambil menikmati kuliner di Pasar Wit-Witan. Datang tapi harus balik kanan karena mengira Pasar Wit-Witan Alasmalang buka seperti biasanya, kata orang Banyuwangiannya “Kepilis”.

Namun sayangnya ketika awak media dalam perjalanan Minggu pagi sekira pukul 07:00 Wib, mendapati ada kegiatan Pasar Mingguan di Dusun Bangunrejo Desa Alasmalang yang sedang ramai pengunjungnya. Terlihat ada yang pakai masker, tapi tak jarang juga yang tidak pakai masker.

Awak media pun hampiri salah satu pengunjung bernama Giyanto yang ternyata dia salah satu pelapak Pasar Wit-Witan. Ketika dikonfirmasi awak media lontarkan pertayaan tanpa perlu jawaban, “sampekĀ  kapan kira-kira PPKM ini ya mas..?”. Jadi menarik ketika Giyanto lebih lanjut curhat seolah menyoal penerapan PPKM pada Pasar Wit-Witan dengan mengatakan.

“Saya dan pelapak yang lain sudah manut suruh tutup dulu karena PPKM ya tutup mas. Padahal di Wit-Witan baik pelapak maupun pengujung wajib mengikuti protokol kesehatan. Harus pakai masker, ada tes suhu tubuh, ada tempat cuci tangan, dan setiap menit ada yang woro-woro mengingatkan pengunjung. Tapi saya lihat seperti pasar Mingguan ini, buka gak apa-apa padahal banyak yang tidak pakai masker, ada kerumunan, dan tidak ada tes suhunya. Pasar Wit-Witan bukanya satu minggu sekali, dan itupun tidak lama jam 07 buka jam 09 pengunjung sudah sepi”, ungkap Giyanto.

Ketika ditanya apakah pernah dapat bantuan sumbungan dengan diliburkannya jualan di Pasar Wit-Witan. Giyanto menjelaskan pernah didata pada sekira tanggal 26 Juli 2021 katanya mendapatkan bantuan sebagai bentuk kepedulian kepada pedagang dan warung kecil. Ternyata sampai tidak ada kabarnya bantuan tersebut. Harapnya kalau bisa bantuan segera diberikan sebagai pengganti selama tidak ada penghasilan dari berjualan.

Pasalnya Gianto berharap Pasar Wit-Witan diberikan kelonggaran untuk buka dan siap menjalankan protokol kesehatan seperti yang biasa dilakukan. Karena menurut Giyanto, sejak Pasar Wit-Witan ditutup betul-betul dirasakan minimnya penghasilan. Diceritakan juga banyak pelapak cari-cari buruhan kerja apa saja yang penting dapat uang untuk kebutuhan.

Sepertinya apa yang disampaikan Giyanto ada benarnya. Karena pada pemberitaan kabaroposisi.net sebelumnya menyingkap soal pelapak Pasar Wit-Witan bernama Jaenah Dusun Wonorekso. Yang karena tidak lagi berjualan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya layani pijat rumahan yang juga tidak menentu adanya.

Sementara Endang Ketua Bumdes Alasmalang selaku pengelola Pasar Wit-Witan dikonfirmasi mengaku sudah koordinasi dengan Camat Singojuruh. Terkait keinginan para pelapak agar Pasar Wit-Witan ada kelonggaran bisa beraktivitas kembali.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi M. Yanuarto Bramuda saat dimintai tanggapannya terkait keinginan palapak agar Pasar Wit-Witan buka kembali. Melalui seluler (chat WhatsApp) menjelaskan untuk destinasi wisata masih belum buka. Dan Pasar kuliner wisata masuk dalam kategori destinasi wisata. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *