Peringatan Maulid Nabi Di Masa Pandemi Covid 19, Sedikit Beda

KABAROPOSISI.NET | BANYUWANGI – Seperti biasanya setiap tahun tempatnya pada tanggal 12 Robiul Awal mayoritas umat Islam di Indonesia. Berbungah hati merayakan atau meperingati hari kelahiran Nabi panutannya yaitu Nabi Muhammad Saw.

Pada moment yang lebih dikenal dengan sebutan bulan Maulid ini, ragam cara umat Islam memperingatinya. Satu misal di Banyuwangi budaya “Kembang Endog” seolah menjadi media special sebagai penanda memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Saw.

Di masa pandemi Covid 19 ini, pantauan media sepertinya Maulid Nabi dirayakan dengan cara sedikit berbeda dari sebelumnya. Satu contoh di Desa Singolatren khususnya di dusun Dusun yaitu Dusun Wijenan Lor dan Dusun Wijenan Kidul. Pada peringatan Maulid Nabi sebelumnya, dua Dusun tersebut saling silaturrahmi dan tidak bersamaan waktunya. Saling berbagi rejeki, dan gantian membawakan bacaan Asrokol.

Untuk kemasan berkatan kembali ke ala tempo doeloe yaitu menggunakan Ancak yang terbuat dari pelepah daun pisang dan bilah bambu. Kembang Endog seperti biasanya ditancapkan pada batang pohon pisang dihias sedemikian rupa.

Hadir dalam acara Maulid Nabi di Masjid Baitur Rohman Dusun Wijenan Lor Kamis 29/10/2020 Kepala Desa Singolatren Apandi dan Ustad Abdul Rozaq sebagai penceramah rohani. Kades Apandi pada kesempatan tersebut menekankan kekompakan antara RT, RW, Kepala Dusun dengan Takmir Masjid dan Remaja Masjid. Dengan harapan setiap kegiatan di Dusun baik kenegaraan maupun keagamaan bisa berjalan dengan baik.

Ustad Abdur Rozaq dalam tauziahnya lebih kepada mengajak umat untuk jalani hidup seimbang antara kebutuhan duina dan akhirat. Diminta adakan kegiatan keagamaan pengajian untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ilmu agama. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *