Demi Lancar Akses Warga dan Anak Sekolah, Forpimka Glenmore Rakor Bersama Pemdes Rencanakan Pembuatan Jembatan Darurat

Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Bertempat di ruangan Camat Glenmore Kabupaten Banyuwangi Kamis 16/12/2021 tengah berlangsung rapat koordinasi Forpimka bersama Pemerintah Desa Karangharjo juga Tegalharjo. Membahas rencana pembuatan jembatan darurat di perbatasan Dusun Krajan Desa Karangharjo dengan Dusun/Afd Gunungkrikil Kebun New View Glenvaloh Desa Tegalharjo.

Diketahui sebelumnya jembatan penghubung dua Desa tersebut mengalami ambrol pada 19/11/2021 disebabkan karena salah satu sisi tebing longsor tergerus air sehingga akses warga pun lumpuh total. Demi pulihnya akses warga dari dan ke dua desa tersebut direncanakan pembuatan jembatan darurat.

Kades Karangharjo Miskawi usai mengikuti rapat koordinasi, dikonfirmasi awak media membenarkan bahwa rapat membahas rancana pembuatan jembatan darurat.

“Benar mas, ini tadi kami rakor terkait rencana pembuatan jembatan darurat. Jadi hari Sabtu saya menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan jembatan darurat itu. Yang kita butuhkan diantaranya batang kayu kelapa, betek yang mana kita bagi tugas dengan Desa Tegalharjo. Karena jembatan itu penghubung antara Desa Karangharjo dan Desa Tegalharjo. Setelah bahan atau material yang dibutuhkan sudah terkumpul, hari Minggu akan kita kerjakan bersama baik warga Desa Karangharjo maupun Desa Tegalharno dibantu para wali murid”, tutur Kades Miskawi.

Lebih lanjut dijelaskan jembatan darurat yang akan dibuat kurang lebih volumenya sepanjang 15 meter yang penting bisa untuk akses masyarakat dan anak sekolah dulu. Untuk angaran pembuatan jembatan darurat secara swadaya dari kedua Desa dan dibantu oleh pihak Perkebunan Glenvaloh.

Sehubungan dengan adanya informasi bahwa jembatan utama akan dibangun oleh Dinas PU, Kades Miskawi menyampaikan ;

“Untuk jembatan utama dan permanen kita sudah ajukan dan sudah disepakati oleh Pemerintah Kabupaten melalui Dinas PU. Yang insyaallah disepakati dianggarkan sebesar 650 juta, yang pengerjaan paling lambat bulan Januari tahun 2022”, ujarnya.

Diakui juga oleh Miskawai bahwa terkait pembuatan jembatan darurat pernah diajukan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Namun karena tidak mungkin dalam satu titik koordinat ada dua anggaran. Sehingga respon dari jajaran Pemerintah Desa dan Forpimka berkolaborasi semua komponen berinisiatif untuk membuat jambatan darurat secara swadaya.

Tentang kegiatan belajar mengajar SD 7 Tegalharjo untuk sementara di rekolasasi di Kantor Kecamatan. Sebelumnya pasca kejadian sudah direncanakan kegiatan belajar mengajar akan ditempatkan di Yayasan yang berada di TKD Desa Karangharjo. Tapi mungkin karena pertimnangan kurang layak untuk kegiatan belajar mengajar, maka diputuskan untuk ditempatkan di Kantor Kecamatan sementara sembari nunggu selesainya jembatan darurat tersebut. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *