Kades Singolatren, “Jangan Hanya Pakai Masker Saat Diundang Mau Terima Bantuan Saja”

Kabaroposisi.net | BANYUWANGI – Bertempat di Pendopo Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi, Rabu 9/5/2021. Berlangsung kegiatan penyerahan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Tahap V kepada 116 warga.

Sebanyak 116 warga penerima manfaat BLT dihadirkan oleh Pemerintah Desa Singolatren. Turut menyaksikan penyerahan BLT tersebut Kapolsek Singojuruh Iptu Abd. Rohman yang kebetulan lakukan giat rutinnya sobo deso. Mendampingi Kepala Desa dan Kapolsek Babinkamtibmas Desa Singolatren Bripda Puguh Prayogo.

Bacaan Lainnya

Sebelum penyerahan BLT kepada penerima manfaat, ada sekapur sirih dari Kades Apandi. Yang mana Kades Apandi dalam sekapur sirihnya ada beberapa hal yang disampaikan. Diawali dengan atas nama Pemerintah Desa Singolatren mengimbau kepada masyarakatnya.

Diurainya, bahwa Pemeritah mulai tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan sampai tingkat Desa. Sudah berupaya maksimal tentang penanggulangan dampak Covid-19. Permintaan masyarakat semua sudah direalisasikan oleh Pemerintah mulai dari BST, BLT, BPNT, UMKM, PKH dan lain sebagainya. Tanyanya, tapi kenapa masyarakat kok masih banyak yang bandel ketika hanya diminta untuk mematuhi Protokol Kesehatan saja.

“Jangan hanya ketika diundang ke kantor desa untuk menerima bantuan saja pakai masker. Tapi setelah pulang sampai di rumah masker dilepas lagi dan ngobrol seenaknya bersama keluarga dan tetangga. Boleh dilepas tapi pada saat-saat tertentu saja, mari kita saling melindungi satu sama lainnya”, cetus Kades Apandi.

Berikut Kades Apandi meminta kepada masyarakatnya untuk tidak mudah terprovokasi terkait isu negatif setelah Vaksinasi. Ditegaskan Pemerintah tidak mungkin akan membunuh rakyatnya.

“Saya harap masyarakat tidak mudah diprovokasi bahwa setelah divaksinasi ada efek negatif meninggal dan lain sebagainya. Kalau ada reaksi setelah divaksin memang iya, tapi setelah itu kita sehat seperti semula. Pemerintah tidak akan mungkin mau membunuh rakyatnya. Dan kalau memang setelah divaksin meninggal dunia di Singolatren ini yang pertama kali divaksin adalah saya dan perangkat desa. Mestinya adalah saya dan perangkat desa yang lebih dulu meninggal setelah divaksinasi itu”, tegas Kades Apandi.

Pada kesempatan itu pula Kades Apandi mengingatkan agar masyarakat betul-betul memperhatikan prilaku anak-anaknya. Jangan sampai anak-anaknya terjerumus pada pergaulan dan perbuatan yang melanggar hukum negara dan hukum agama. Terutama ditekankan oleh Kades Apandi yaitu agar masyarakat menjauhkan anak-anaknya dari konsumsi miras dan obat terlarang serta narkoba. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *