Jaga marwah JURNALIS, ini kata pengacara kondang Ibukota Erles Rareral

KABAROPOSISI.NET.| SURABAYA – Siapa yang tidak mengenal nama Erles, lelaki keren yang berprofesi pengacara. Dan sering membantu masyarakat yang ingin mendapat kepastian hukum, mayoritas dari kalangan artis ibukota Jakarta.

Erles Rareral SH. MH. Pengacara kondang yang dinilai juga sangat dekat dengan rekan wartawan, kali ini berkunjung  ke kantor Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) Jl. Kertajaya Indah Timur (Ruko Mega Galaxy) Surabaya, Sabtu, (19/12/2020).

Kedatanganya di kantor KJJT, Erles  disambut hangat oleh para anggota komunitas jurnalis dari berbagai kota seperti Sidoarjo, Sampang, Sumenep, Probolinggo dan Sidoarjo yang pada saat itu sedang mengikuti pendidikan jurnalistik oleh Darmantoko wartawan senior surabaya post dulu.

Erles, dihadapan para jurnalis juga memberi semangat dan sebuah pengetahuan agar benar-benar menjaga marwah jurnalis seperti layaknya profesi dirinya sebagai pengacara.

“Buatlah berita untuk disajikan kepada masyarakat luas yang benar dan fakta, jagalah marwah wartawan/jurnalis layak-nya saya menjaga marwah saya sebagai pengacara,” serunya dihadapan peserta pendidikan jurnalistik KJJT.

“Kalau menjadi jurnalis, jadilah jurnalis yang jujur, handal dan dapat dipercaya. Jangan menambahkan di dalam berita  yang tidak sesuai dengan fakta,” serunya Erles.

Masih kata pengacara kondang, kalau memang ada bukti dan data-data langsung hantam dengan karya tulis. Saya dukung rekan-rekan jika karya tulis itu memang fakta.

“Saya yang akan dibelakang anda,” ujar Erles Rareral yang siap menjadi kuasa hukum Komunitas Jurnalis Jawa Timur (19/12/2020).

Ditambahkan, Noor Arif Koeswandi mantan redaktur Memorandum yang saat ini memegang media Harian Dis’way. Menuturkan bahwa sejarah wartawan ini sebenarnya buruh atau kuli.

“Dari cerita nyata dan fakta jaman dahulu wartawan adalah seorang pesuruh, sebagai pencari informasi bagi seorang juragan.,’ tutur Arief.

Memberikan informasi ke juragan tersebut, pada akhirnya berlomba-lombalah pesuruh itu untuk mencari sebuah informasi yang benar.

“Dan sang juragan tidak perlu repot untuk mendapatkan informasi kesana-kemari, karena sudah dapat dari sang buruh atau kuli yang sekarang punya sebutan kuli tinta atau Wartawan,” terang Noor Arif yang juga orang penting di KJJT.

Ketua KJJT  Ade merasakan sangat terhormat atas kedatangan  Erles Rareral dikantor pusat KJJT Surabaya Jawa Timur.

Ade juga menjelaskan, didepan peserta pendidikan jurnalistik. Bahwa Erles adalah seorang pengacara kondang dari ibukota.

“Beliau sudah mengenal lama dengan saya, bahkan seperti abang saya sendiri. Rekan – rekan sangatlah bangga bahwa di KJJT  banyak orang-orang hebat yang peduli kepada kita sebagai generasi penerus yang berprofesi wartawan,” ujar Ade (19/12/2020).

Menurut Ade, KJJT  adalah wadah jurnalis untuk belajar. KJJT  hanya sebagai fasilitas untuk rekan-rekan jurnalis agar mendapat ilmu dari wartawan senior-senior yang kita anggap sebagai dosen KJJT atau guru pembimbing para wartawan.

“Selanjut nya terserah rekan-rekan itu sendiri. Orang yang punya masa depan pastinya selalu ingin belajar dan merasa harus banyak belajar, begitu juga sebaliknya yang tidak ingin belajar,” tutup Ade. (*red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *