Sunan, “Politik Uang Pintu Penghalang Generasi Berpotensi Di Banyuwangi Bisa Jadi Pejabat”

KABAROPOSISI.NET.| BANYUWANGI – Salah satu aktivis muda  Banyuwangi yang akrab dengan nama panggilan Sunan Ketua Banyuwangi Muda Bersatu (BMB). Peduli terhadap pendidikan politik terutama merespon Pelaksanaan Pilkada Banyuwangi yang saat ini memasuki pada tahapan-tahapan kampanye.

Dengan tidak bermaksut menyudutkan siapapun Sunan kepada awak media Minggu 28/11/2020 menyampaikan keprihatinannya bila dalam setiap pesta demokrasi masih diwarnai dengan budaya politik uang. Pasalnya menurut Sunan politik uang tidak mendidik dan mencidrai makna demokrasi yang sebenarnya.

Bahkan menurut Sunan, bila pola-pola politik uang terus dibiarkan, maka upaya Pemerintah untuk memberantas korupsi dan kemiskinan jauh dari harapan. Secara nalar saja menurut Sunan, dengan politik uang ongkos menuju sebuah kemenangan untuk raih jabatan tertentu mahal. Jadi niscaya Keinginan mengembalikan modal pun ada karena tidak ada orang yang mau rugi.

“Mana ada orang yang mau rugi setelah keluarkan modal banyak, keinginan mengembalikan modal pasti ada. Pertanyaannya dengan cara apa mengembalikannya kalau tidak memfaatkan posisi jabatannya. Dan itu sudah banyak buktinya terjadi, oknum Kepala Daerah berurusan dengan APH bahkan KPK terjerat tindak pidana korupsi. Itu semua terjadi selain karena moral, embrionya ya karena politik dengan kost tinggi”, ungkapnya.

Lebih jauh Sunan menyoroti akibat politik uang selain bisa memicu perbuatan korupsi, juga dinilai politik uang menutup pintu bagi generasi bangsa berpotensi tidak punya peluang jadi pejabat atau pemimpin karena tidak punya kekuatan modal.

“Satu yang terpenting akibat dari suburnya budaya politik uang, yaitu jadi pintu penghalang, tidak memberi peluang dan kesempatan bagi generesi yang baik dan berpotensi untuk bisa jadi pejabat atau pemimpin. Tidak berani berkompetisi karena tidak punya modal finansial yang kuat. Artinya politik uang sangat tidak mendidik dan justru mencidrai demokrasi yang sebenarnya”, lanjut Sunan.

Akhiri penyampaiannya Sunan mengajak kita semua untuk belajar dari pengalaman dan permasalahan yang ada. Pintanya, moment Pilkada Banyuwangi kali ini dijadikan politik yang berharga. Dan menghimbau masyarakat untuk tolak pemberian uang dari Paslon manapun yang pamrih dukungan kalau ingin putra-putri Banyuwangi berpotensi ke depan bisa punya peluang jadi pejabat mengabdikan diri pada daerahnya

Diketahui selama ini Sunan melalui Banyuwangi Muda Bersatu (BMB) getol merekrut Saksi independent dengan target 10.000 Saksi. Yang akan bertugas khusus di tiap TPS dan wilayah tertentu melakukan pemantauan terhadap adanya indikasi terjadinya politik uang. Kabar terakhir pendaftar Saksi independent yang masuk ke BMB kurang lebih sudah 7000 orang. Kata Sunan sebelumnya, mereka akan mendapat pelatihan khusus. Tak hanya itu iformasi yang beredar MBM adakan sayembara berhadiah bagi siapapun yang menemukan politik uang di wilayah masing-masing. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *