DPRD Fraksi Demokrat Michael Edy Hariyanto, SH, Reses Hari Pertama Di Tanah Kelahirannya

Kabaroposisi.net (Banyuwangi)

DPRD Banyuwangi sudah memasuki masa Reses. Masa Reses adalah masa di mana anggota DPRD melakukan kegiatan di luar sidang. Tujuan kegiatan anggota DPRD di masa Reses adalah menyerap dan menindaklanjuti aspirasi konstituen/Rakyat dan menampung pengaduan masyarakat secara umum.

Bacaan Lainnya

Bisa diistilahkan lain Reses adalah bentuk konsekwensi politik atau pertanggung jawaban moral anggota DPR sebagai perwujudan perwakilan Rakyat dalam Pemerintahan. Seperti yang dilakukan oleh Michael Edy Hariyanto, SH DPRD Banyuwangi dari Fraksi Demokrat yang juga selaku Wakil Pimpinan DPRD Rabu 5/2/2020. Di Desa Badean Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi. Perlu diketahui bahwa Reses hari pertama Michael Edy Hariyanto, SH di laksanakan di tanah kelahirannya sendiri.

Hadir di acara Reses Kapolsek Rogojampi/Blimbingsari Kompol Agung, Danramil 0825/12 Rogojampi Kapten Czi Sahar Susanto, Kepala Desa Badean beserta unsur BPD, Kepala Desa Karangbendo, Kepala Desa Sukojati, Kepala Desa Tambong, warga juga tokoh masyarakat dari unsur pendidikan/pesantren, guru ngaji, petani, pemuda, perempuan yang ada di Desa Badean.

Mengawali acara Reses, Michael Edy Hariyanto, SH bersama Kapolsek Kompol Agung, dan Kades Badean berikan santunan kepada Anak Yatim. Diteruskan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan doa bersama demi lancarnya acara.

Sebelum serap aspirasi Michael Edy Hariyanto, SH menyampaikan bahwa di hari pertama masa Resesnya ini sengaja di laksanakan di Desa kelahirannya. Dalam mukaddimahnya Michael menyampaikan,

“Malam ini di masa Reses saya, saya ingin menyerap aspirasi dari masyarakat di Desa tanah kelahiran saya. Dan malam ini saya sampaikan bahwa sudah tidak ada politik lagi, saya tidak kampanye, saya tidak melihat siapa yang dulu milih saya atau tidak. Karena saya adalah wakilnya Rakyat wakilnya njenengan semua , dan malam ini monggo sampaikan apa yang diinginkan masyarakat Badean kepada saya “, mukaddimahnya.

Beberapa Kepala Desa lain yang hadirpun diberi kesempatan untuk menyampaikan uneg-unegnya pada kesempatan tersebut. Mungkin ada program di desanyanya yang dalam Musrenbangdes diusulkan namun tidak terkafer karena keterbatasan pos anggaran.

Setelahnya Michael beri ruang waktu kepada hadirin masyarakat Badean untuk menyampaikan usulan-usulan terkait apa yang menjadi keinginannya. Namun Michael berharap agar apa yang diusulkan tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tapi juga yang non fisik untuk peningkatan SDM dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Selanjutnya hujan aspirasi dari beberapa orang perwakilan masing-masing dusun, perwakilan petani, insan pendidikan/pesantren, tokoh agama, dan kaum perempuan. Michael pun juga sudah siapkan petugas khusus untuk mencatat dan menampung semua aspirasi yang masuk.

Dan hadirin masyarakat Badean apresiasi sekali. Karena usulan-usulan yang disampaikan semua disanggupi terutama yang masuk scala prioritas tapi tidak terkafer di Musrenbangdes. Salah satu tokoh masyarakat yang berhasil dikonfirmasi awak media menuturkan,

“Sepertinya saya baru sekarang mas, ada anggota DPRD di masa Resesnya membuka seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan keinginannya secara terbuka tidak hanya untuk konsituennya saja tapi bagi siapa saja. Jujur pemilu kemarin saya tidak memilih Pak Michael mas, tapi nyatanya apa yang saya usulkan tadi diterima dengan baik itu. Padahal saya tadi sedikit ragu dan malu akan usul mas kuwatir tidak diterima, tapi alhamdulillah Pak Michael nyaman itu menanggapi usulan saya “, kata tokoh masyarakat yang menolak diketahui namanya itu.

Di sela menanggapi usulan-usulan masyarakat, Michael meminta kepada masyarakat Badean untuk selalu kompak. Kompak dalam artian hidup berdampingan sebagai saudara dalam satu desa, jangan pecah hanya karena beda dukungan dalam poilitik pilkades maupun politik partai. Ada yang menarik ungkapan Michael dan mendapat apresiasi yang luar biasa ketika mengatakan

“Saya menginginkan di Badean ini ada Pondok Pesantren yang besar dan maju, karena di Badean banyak tokoh agama yang mampu mengajar ilmu agama dengan baik. Sehingga anak Badean tidak perlu lagi mondok ke tempat lain. Oleh karena itu monggo kepada Pak Kiyai sampaikan malam ini apa yang diinginkan supaya Badean ada Pondok Pesantren yang maju “, ungkapnya. (rh35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *