Pada Pamit Kenal Camat Singojuruh, Suasana Suka & Duka Berpadu

Kabaroposisi.net (Banyuwangi)

Suka duka bak angin dan desir ombak di samudra berpadu itulah suasana pada acara Pamit Kenal Camat Singojuruh Banyuwangi pada Senin 09/12/2019 di Pendopo Kecamatan. Camat lama Muhamad Lutfi, S.Sos.,M.Si beserta istri berpamitan dan Camat yang baru Trisetia Supriyanto, S.STP.,M.Si beserta istri perkenalan.

Hadiri dalam acara tersebut Kepala KUA Singojuruh, Kepala UPTD Pendidikan Singojuruh berserta beberapa Kepala Sekolah, Kepala Puskesmas Singojuruh, Wakapolsek Singojuruh, Batuud Ramil 0825/13 Singojuruh, Para Kades Se Kecamatan Singojuruh, Beberapa Kepala Kelurahan dari Kecamatan Banyuwangi Kota, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Ibu – ibu PKK, Pemuda Karang Taruna yang tergabung dalam Prasasti, dan Para Pedagang Pasar Wit – Witan.

Usai pembukaan hadirian menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan berikut Camat Lama Muhamad Lutfi, S.Sos.,M.Si, berkenan memberikan sambutan pamitannya. Camat lama Muhamad Lutfi, S.Sos.,M.Si setelah menyampaikan salam penhormatan kepada hadirin mohon pamit menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak manakala selama menjabat di sebagai Camat Singojuruh ada hal – hal yang kurang berkenan.

Pada kesempatan itu Camat Lutfi perkenalkan para pihak salah satunya pemuda Prasasti yang selama ini mem-back up kegiatan – kegiatan di Singojuruh baik dari bidang seni, literasi, dan fotografer. Kepada Camat penggantinya Trisetia Supriyanto, S.STP.,M.Si, Muhamad Lutfi mememinta untuk meneruskan program – program yang baik – baik saja. Diyakinkan juga oleh Camat lama Muhamad Lutfi kepada hadirin bahwa Camat Trisetia mampu berbuat banyak untuk membuat Singojuruh lebih baik. Pada akhirnya Camat lama Muhamad Lutfi berpesan kepada semua Kepala Desa dan para pejabat instansi Pemerintahan di Singojuruh.

“Tegakkan sholat, perjuangkan ” Ta’ Muruuna Bil Ma’ruf, Watanhauna Bil Mungkar “, Perjuangkan sekuat tenaga meskipun harus berdarah – darah, meski sampai compang – camping dan sebagainya ” Ta’ Muruuna Bil Ma’ruf, Watanhauna Bil Mungkar,” pesannya.

Sementar Camat Singojuruh yang baru Trisetia Supriyanto, S.STP.,M.Si perkenalkan diri dan sedikit menceritakan pengalaman tugasnya di lingkungan instansi Pemerintahan di Banyuwangi yang kurang lebih sudah selama 20 tahun. Dan sekilas profil keluarga juga disampaikan dalam perkenalannya. Berikut Camat Tri mohon ijin dan dukungan juga saran masukan dari semua pihak di Singojuruh. Karena akunya baru pertama kalinya menjabat sebagai Camat. Lanjut Camat Tri mengajak semua komponen yang ada di Singojuruh bersinergi dan berkolaborasi dan bekerjasama.

“Apa yang dilakukan oleh Pak Lutfi ada dua PR yang harus kami kerjakan, yang pertama Tabuhan Soren, yang kedua adalah Pasar Wit – Witan. Kemarin pagi kami juga sudah berdiskusi dengan temen pedagang dan Pokdarwisnya banyak masukan yang kami sampaikan. Ada beberapa PR yang harus dikerjakan untuk membuat pengunjung tertarik datang lagi ke Pasar Wit Witan. Maka itu semua butuh kreatifitas butuh inovasi dari rekan Pokdarwis yang ada di Pasar Wit Witan. Monggo kita berkolaborasi bekerja sama untuk bisa meningkatkan kehadiran pengunjung ke Pasar Wit Witan”, unhkapnya.

Pasalnya Camat Tri mengajak bagaimana membuat pengunjung penasaran dengan mengadakan gebrakan – gebrakan baru. Sehingga ada pertanyaan ” ada apa lagi, ada apa lagi di Pasar Wit Witan”.

Selanjutnya berkenan menyampaikan Kesan dan Pesan perwakilan dari Forpimka diwakili oleh Wakapolsek Singojuruh Aipda Subandriyo. Dan penyampaian Kesan dan Pesan dari perwakilan Kepala Desa se Kecamatan Singojuruh diwakili oleh Kades Gumirih Mura’i Ahmad, SE.,SH yang juga selaku Ketua Askab Banyuwangi. Yang mana Mura’i Ahmad akhiri Kesan dan Pesannya dengan membacakan Puisi karya Kades Kemiri Panti Utomo berjudul “Sahabat”.

Acara ditutup dengan Pembacaan do’a dipimpin oleh Kepala KUA Singojuruh dilanjutkan pemberian cindera mata dari beberapa pihak kepada Camat lama Muhamad Lutfi, S.Sos.,M.Si beserta istri dan ucapan selamat jalan, sekaligus ucapan selamat datang kepada Camat baru Trisetia Supriyanto, S.STP.,M.Si beserta istri. Pada bagian inilah suasana suka dan duka berpadu. Uraian air tak terelakkan seolah merasa kehilangan sosok yang pernah bersama dalam suka dukanya. (rh35/ktb).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *