Wahono, Kades Terpilih desa Glinggangan Kecamatan Pringkuku

Pacitan kabaroposisi.net, _ (14/10/19) Merupakan puncak perjuangan Wahono untuk memperoleh jabatan kepala desa Glinggangan periode 2020 2026.

Sosok yang humoris dan santun dalam diri Wahono tidaklah sulit untuk memenangkan pilkades, walaupun usia masih belia Wahono dapat merangkul berbagai kalangan masyarakat, baik karang taruna ataupun masyarakat awam.

Visi dan Misi wahono yang ingin memajukan desa Glinggangan menjadi desa yang mapan dalam berbagai aspek banyak mendapat acungan jempol dari masyarakat.

Wahono dalam memimpin desa Glinggangan mempunyai cita-cita agar pelayanan publik di utamakan dan tidak ada perbedaan dalam pelayanan atau istilah jawa “BAN OYOT BAN CINDIL BAN CILADAN”.

Memang tidaklah mudah memimpin sebuah desa tapi dengan bekerja sama dengan pemerintah desa, masyarakat dan pihak-pihak terkait, Wahono yakin bahwa desa Glinggangan akan menjadi desa yang adem ayem toto raharjo. Aspek yang paling utama dalam kepemimpinan Wahono adalah dibidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Di bidang kesehatan Wahono akan mencari terobosan agar desa Glinggangan bisa menggratiskan orang melahirkan dan memberikan pengobatan gratis bagi penderita sakit ringan (batuk, pilek) melalui pelayanan di polindes.

Dan memprioritaskan warga masyarakat yang menderita penyakit menahun, dan juga ingin berupaya menyediakan ambulance desa. Sedangkan dibidang kesejahteraan masyarakat Wahono ingin menggerakkan BUMDES untuk menambah penghasilan masyarakat menggali potensi desa dari berbagai bidang.

Memang tidaklah mudah bagi Wahono untuk mewujudkan impian membangun desa namun ini bisa berjalan tentunya di dukung oleh berbagai pihak, baik itu masyarakat ataupun pihak ketiga.

Wahono segudang prestasi bersama Karang Taruna

Wahono yakin, kalau dia tidak mewujudkan impiannya itu sendiri tanpa ada dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu wahono mengharapkan kritik dan saran dari masyarakat agar wahono bisa berjalan sesuai dengan realnya.

“kulo mboten saget mlampah piambak, tanpo dibantu saking piantu-piantun ingkang sampun mlampah rumiyen, kulo tiyang bodho mboten gadah nopo-nopo namung pengen ngabdi kangge masyarakat, ibaratipun kulo niki CEBOL NGAYUH LINTANG” itulah kata-kata Wahono yang selalu merendah.

Wahono hanya berharap mudah mudahan di awal hingga akhir kepemimpinannya nanti desa Glinggangan bisa menjadi desa yang menjadi idaman masyarakatnya, sekali datang ke desa saya akan terus bermimpi untuk kembali. (sus)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *